Menjelajahi Kuil Sensō-ji: Panduan Lengkap ke Kuil Tertua Tokyo
Kuil Sensō-ji, kuil Buddha kuno yang terletak di Asakusa, Tokyo, berdiri sebagai simbol warisan budaya dan spiritual Jepang.
Sebagai kuil tertua di Tokyo, kuil ini didedikasikan untuk Kannon Bosatsu, Bodhisatwa welas asih. Kuil ini menarik lebih dari 30 juta pengunjung setiap tahun, menjadikannya salah satu tempat ibadah yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Kuil ini telah menjadi simbol kelahiran kembali dan perdamaian bagi rakyat Jepang setelah rekonstruksi pasca-Perang Dunia II. Dibawah ini KELILING DUNIA akan membahas kuil Sensō-ji bukan hanya tempat untuk berdoa tetapi juga tempat yang melambangkan persatuan bagi rakyat Jepang.
Sejarah & Pendirian Kuil Sensō-ji
Kuil Sensō-ji memiliki sejarah yang dimulai pada tahun 645 M, ketika didirikan untuk menghormati penemuan yang menakjubkan dari patung Kannon di Sungai Sumida pada tahun 628 M. Menurut legenda, dua bersaudara nelayan bernama Hinokuma Hamanari dan Hinokuma Takenari menemukan patung tersebut saat menjala ikan.
Hajino Nakamoto, kepala desa mereka, menyadari kesucian patung tersebut dan dengan tulus mengubah rumahnya menjadi kuil kecil untuk menghormati Kannon. Selama awal Keshogunan Tokugawa, Tokugawa Ieyasu menunjuk sebagai kuil pelindung klan Tokugawa, sehingga meningkatkan signifikansinya.
Lokasi & Akses ke Kuil Sensō-ji
Kuil ini berlokasi strategis di 2-3-1 Asakusa, Taitō-ku, Tokyo, menawarkan akses mudah melalui berbagai jalur kereta api yang menuju Stasiun Asakusa. Stasiun terdekat adalah Stasiun Asakusa, yang dilayani oleh jalur Toei Asakusa, Tokyo Metro Ginza, Tokyo Skytree, dan Tsukuba Express. Memastikan bahwa penduduk lokal dan turis dapat mencapai tujuan spiritual penting ini dengan mudah.
Perjalanan singkat selama 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Asakusa membawa pengunjung langsung ke gerbang kuil, menjanjikan perjalanan yang lancar dan nyaman. Gerbang masuk ke kompleks kuil adalah Kaminarimon. Yang secara ikonik dikenal sebagai “Gerbang Guntur,” berdiri sebagai landmark yang mudah dikenali di area tersebut.
Baca Juga:
Arsitektur & Fitur Utama Kuil Sensō-ji
Kompleks Kuil Sensō-ji memiliki struktur menawan yang mencerminkan gaya arsitektur Buddha Jepang tradisional, memikat pengunjung dengan keagungan dan signifikansi budayanya. Kaminarimon, atau “Gerbang Guntur”, berfungsi sebagai gerbang terluar yang megah, dihiasi dengan lentera kertas raksasa yang secara rumit.
Menggambarkan awan badai dan kilat yang berkilauan, menetapkan panggung untuk dunia spiritual di dalam. Setelah melintasi Kaminarimon, pengunjung menemukan diri mereka di Nakamise-dori, jalan yang ramai. Dipenuhi dengan banyak toko yang menjual barang-barang tradisional, menawarkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan.
Festival & Acara di Kuil Sensō-ji
Kuil Sensō-ji berfungsi sebagai pusat yang dinamis untuk festival dan acara sepanjang tahun, yang paling menonjol adalah Sanja Matsuri. Festival terbesar dan terpopuler di Tokyo, yang diadakan selama tiga hingga empat hari yang semarak di akhir musim semi.
Festival akbar ini merayakan para pendiri Kuil ini, menarik hampir dua juta pengunjung yang ingin tenggelam dalam perayaan budaya dan tradisi Jepang yang meriah. Selama Sanja Matsuri, jalan-jalan di sekitar kuil ditutup dengan penuh semangat untuk lalu lintas.
Menciptakan atmosfer yang hidup di mana musik, tarian, dan sukacita dipamerkan dengan penuh semangat. Festival penting lainnya termasuk Shirasagi-no Mai (Tarian Bangau Putih), tontonan anggun. Yang diadakan pada hari Minggu kedua bulan April dan pada Hari Kebudayaan tanggal 3 November.
Kesimpulan
Kawasan yang mengelilingi Kuil Sensō-ji memikat pengunjung dengan beragam toko tradisional dan tempat makan, yang dirancang untuk melayani selera dan preferensi wisatawan. Nakamise-Dori, jalan yang ramai yang membentang dari Kaminarimon ke kuil, memikat dengan banyak toko yang menjual berbagai suvenir.
Mulai dari kipas tradisional dan ukiyo-e hingga kimono yang elegan, teks-teks suci Buddha, permen yang lezat, mainan yang lucu, dan kaus yang unik. Pengunjung dapat memanjakan diri dengan hidangan tradisional seperti mi yang gurih. Simak dan ikuti terus informasi yang lebih menarik perkembangan tentang wisata-wisata yang ada di dunia hanya di KELILING DUNIA.